Jumat, 19 Juni 2009

kedaruratan medis

KEDARURATAN MEDIS

KEDARURATAN MEDIS
A.GEJALA
1.Demam
2.Nyeri
3.Mual, muntah
4.Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5.Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6.Sesak atau merasa sukar bernapas
7.Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pad mulut

B.TANDA
1. Perubahan status mental
2. Perubahan irama jantung: nadi cepat/lambat, tidak teratur, lemah/sangat kuat
3. Perubahan pernapasan: irama dan kualitas
4. Perubahan warna kulit: suhu, kelembaban, keringat berlebih,
sangat kering, perubahan warna (pucat, biru, terlalu merah)
5. Perubahan tekanan darah: sangat rendah atau tinggi
6. Manik mata (pupil): melebar , mengecil
7. Bau khas dari mulut atau hidung: bau karbon, dll
8. Aktivitas otot tidak normal: kejang atau kelumpuhan
9. Gangguan saluran cerna: mual, muntah atau diare
10.Tanda-tanda lain yang seharusnya tidak ada.

C.PEMBAGIANNYA
1.Gangguan Jantung dan Pernapasan
Contoh :
a. Gangguan Jantung: Serangan Jantung, Angina (Pectoris) dan Gagal Jantung.
b. Gangguan Pernapasan: ISPA, Edema, Penyakit paru obstruktif menanhun, Pneumotoraraks,
Asma/Alergi, Sumbatan jalan napas, Emboli paru dan Hiperventilasi.

2.Gangguan Kesadaran atau Perubahan Status Mental
Contoh :
a.Hipoksemia : kadar Oksigen dalam darah rendah
b.Hipoglikemia: Kadar zat gula dalam darah rendah
c.Hiperglikemia: Kadar zat gula dalam darah tinggi
d.Stroke (Pitam Otak) : Terjadi akibat sumbatan / pecahnya pembuluh darah dalam otak.
e.Pingsan (Syncope/Collapse): Karena eredaran darah ke otak berkurang.
f.Kejang umum : Ayan (Epilepsi)
g.Demam, Infeksi
h.Keracunan
i.Cedera Kepala
j.Gangguan Jiwa: Histeria (penderita ingin mendapat perhatian orang sekitarnya).

3.Gangguan Akibat Perubahan Lingkungan
Contoh :
a. Hipertermia: Kejang Panas , Kelelahan Panas ( Heat Exhhaustion), dan Sengatan Panas (Heat Stroke),
b. Hipotermia: Paparan dingin; apabila tidak dapat mempertahankan panas tubuh.

4.Keracunan

5.Lain-lain
Contoh :
a.Tenggelam
b.Nyaris Tenggelam: Penderita masih bernapas dan membatukan air keluar

Dasar pertolongan pertama pada ksr

MATERI PERTOLONGAN PERTAMA KSR DASAR

DASAR PERTOLONGAN PERTAMA


BAB I. DASAR PERTOLONGAN PERTAMA
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.

Tujuan Pertolongan Pertama
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu
Dalam perkembangannya tindakan pertolongan pertama diharapkan menjadi bagian dari suatu sistem yang dikenal dengan istilah Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, yaitu sistem pelayanan kedaruratan bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya di bidang kesehatan.

Komponen Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu:
1. Akses dan Komunikasi
Masyarakat harus mengetahui kemana mereka harus meminta bantuan, baik yang umum maupun yang khusus.

2. Pelayanan Pra Rumah Sakit
Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.
Klasifikasi Penolong:
a. Orang Awam
Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama
b. Penolong pertama
Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
c. Tenaga Khusus/Terlatih
Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan

3. Tansportasi
Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi

Dasar Hukum
Di dalam undang-undang ditemukan beberapa pasal yang mengatur mengenai Pertolongan Pertama, namun belum dikuatkan dengan peraturan lain untuk melengkapinya. Beberapa pasal yang berhubungan dengan Pertolongan Pertama antara lain :
Pasal 531 K U H Pidana
“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya
dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang
perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566”

Persetujuan Pertolongan
Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin kepada korban terlebih dahulu atau kepada keluarga, orang disekitar bila korban tidak sadar. Ada 2 macam izin yang dikenal dalam pertolongan pertama :
1. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent)
Persetujuan yang diberikan pendarita sadar dengan cara memberikan isyarat, atau penderita tidak
sadar, atau pada anak kecil yang tidak mampu atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan
2. Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent)
Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh penderita.

Alat Perlindungan Diri
Keamanan penolong merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai Alat Perlindungan Diri antara lain :
a. Sarung tangan lateks
Pada dasarnya semua cairan tubuh dianggap dapat menularkan penyakit.
b. Kaca mata pelindung
Mata juga termasuk pintu gerbang masuknya penyakit kedalam tubuh manusia
c. Baju pelindung
Mengamankan tubuh penolong dari merembesnya carian tubuh melalui pakaian.
d. Masker penolong
Mencegah penularan penyakit melalui udara
e. Masker Resusitasi Jantung Paru
Masker yang dipergunakan untuk memberikan bantuan napas
f. Helm
Seiring risiko adanya benturan pada kepala meningkat. Helm dapat mencegah terjadinya cedera pada
kepala saat melakukan pertolongan.

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama
Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan :
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.
b. Dapat menjangkau penderita.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
d. Meminta bantuan/rujukan.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban
f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama
Agar dapat menjalankan tugas seorang petugas penolong harus memiliki kualifikasi sebagai berikut :
a. Jujur dan bertanggungjawab.
b. Memiliki sikap profesional.
c. Kematangan emosi.
d. Kemampuan bersosialisasi.
e. Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. Secara berkesinambungan mengikuti kursus
penyegaran.
f. Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik
g. Mempunyai rasa bangga.

Fungsi Alat dan Bahan Dasar
Dalam menjalankan tugasnya ada beberapa peralatan dasar yang sebaiknya tersedia dan mampu digunakan oleh penolong di antaranya :
1. Alat dan bahan memeriksa korban
2. Alat dan bahan perawatan luka
3. Alat dan bahan perawatan patah tulang
4. Alat untuk memindahkan penderita
5. Alat lain yang dianggap perlu sesuai dengan kemampuan

BAB II. ANATOMI
Pengertian
Anatomi (susunan Tubuh)
Adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh.

Fisiologi (faal tubuh)
Adalah Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) bagian dari alat atau jaringan tubuh.

Posisi Anatomis
Tubuh manusia diproyeksikan menjadi suatu posisi yang dikenal sebagai posisi anatomis, yaitu berdiri tegak, ke dua lengan di samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan. Kanan dan kiri mengacu pada kanan dan kiri penderita.

Gambar bisa dilihat pada buku Pertolongan Pertama edisi ke II, terbitan Markas Pusat PMI

BIDANG ANATOMIS
Dalam posisi seperti ini tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian oleh 3 buah bidang khayal:
1. Bidang Medial; yang membagi tubuh menjadi kiri dan kanan
2. Bidang Frontal; yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan bawah (posterior)
3. Bidang Transversal; yang membagi tubuh menjadi atas (superior) dan bawah (inferior)

Istilah lain yang juga dipergunakan adalah untuk menentukan suatu titik lebih dekat ke titik referensi (proximal) dan lebih jauh ke titik referensi (distal).

Pembagian tubuh manusia
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi :

a. Kepala
Tengkorak, wajah, dan rahang bawah

b. Leher

c. Batang tubuh
Dada, perut, punggung, dan panggul

d. Anggota gerak atas
Sendi bahu, lengan atas, lengan bawah, siku, pergelangan tangan, tangan.

e. Anggota gerak bawah
Sendi panggul, tungkai atas, lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki, kaki.

Rongga dalam tubuh manusia
Selain pembagian tubuh maka juga perlu dikenali 5 buah rongga yang terdapat di dalam tubuh yaitu :

a. Rongga tengkorak
Berisi otak dan bagian-bagiannya

b. Rongga tulang belakang
Berisi bumbung saraf atau “spinal cord”

c. Rongga dada
Berisi jantung dan paru

d. Rongga perut (abdomen)
Berisi berbagai berbagai organ pencernaan
Untuk mempermudah perut manusia dibagi menjadi 4 bagian yang dikenal sebagai kwadran sebagai berikut:
1. Kwadran kanan atas (hati, kandung empedu, pankreas dan usus)
2. Kwadran kiri atas (organ lambung, limpa dan usus)
3. Kwadran kanan bawah (terutama organ usus termasuk usus buntu)
4. Kwadran kiri bawah (terutama usus).

Catatan : Untuk materi terbaru, kwadran dibagi menjaid 9 titik yaitu : Titik atas kanan,
Titik atas tengah, Titik atas kiri, Titik tengah kanan, Titik tengah, Titik tengah kiri,
Titik bawah kanan,Titik tengah bawah,dan Titik kiri bawah.


e. Rongga panggul
Berisi kandung kemih, sebagian usus besar, dan organ reproduksi dalam

Sistem dalam tubuh manusia
Agar dapat hidup tubuh manusia memiliki beberapa sistem:
1. Sistem Rangka (kerangka/skeleton)
a. Menopang bagian tubuh
b. Melindungi organ tubuh
c. Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
d. Memberi bentuk bangunan tubuh

2. Sistem Otot (muskularis)
Memungkinkan tubuh dapat bergerak

3. Sistem pernapasan (respirasi)
Pernapasan bertanggung jawab untuk memasukkan oskigen dari udara bebas ke dalam darah dan
mengeluarkan karbondioksida dari tubuh.

4. Sistem peredaran darah (sirkulasi)
Sistem ini berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

5. Sistem saraf (nervus)
Mengatur hampir semua fungsi tubuh manusia. Mulai dari yang disadari sampai yang tidak disadari

6. Sistem pencernaan (digestif)
Berfungsi untuk mencernakan makanan yang masuk dalam tubuh sehingga siap masuk ke dalam darah dan
siap untuk dipakai oleh tubuh

7. Sistem Klenjar Buntu (endokrin)

8. Sistem Kemih (urinarius)

9. Kulit

10.Panca Indera

11.Sistem Reproduksi

BAB III. PENILAIAN

Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya.
Langkah – langkah penilaian pada penderita :
a. Penilaian Keadaan
b. Penilaian Dini
c. Pemeriksaan Fisik
d. Riwayat Penderita
e. Pemeriksaan Berkala atau Lanjut
f. Serah terima dan pelaporan

Penilaian keadaan
Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu.

Keamanan lokasi
Pelaku pertolongan pertama saat mencapai lokasi kejadian, haruslah tanggap dan dengan serta merta melakukan penilaian keadaan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan seperti dibawah.
a. Bagaimana kondisi saat itu
b. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi
c. Bagaimana mengatasinya

Setelah keadaan di atasi barulah kita mendekati dan menolong korban. Adakalanya kedua ini berjalan bersamaan.

Tindakan saat tiba di lokasi
Bila anda sudah memastikan bahwa keadaan aman maka tindakan selanjutnya adalah :
1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian.
2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan:
• Nama Penolong
• Nama Organisasi
• Permintaan izin untuk menolong dari penderita / orang
3. Menentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera) dan mulai melakukan penilaian dini dari
penderita.
4. Mengenali dan mengatasi gangguan / cedera yang mengancam nyawa.
5. Stabilkan penderita dan teruskan pemantauan.
6. Minta bantuan.

Sumber Informasi
Informasi tambahan mengenai kasus yang kita hadapi dapat diperoleh dari :
• Kejadian itu sendiri.
• Penderita (bila sadar).
• Keluarga atau saksi.
• Mekanisme kejadian.
• Perubahan bentuk yang nyata atau cedera yang jelas.
• Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

Penilaian Dini
Penolong harus mampu segera mampu untuk mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa korban.

Langkah-langkah penilaian dini :

a. Kesan umum
Seiring mendekati penderita, penolong harus mementukan apakah situasi penderita tergolong kasus
trauma atau kasus medis.
Kasus Trauma : Mempunyai tanda – tanda yang jelas terlihat atau teraba.
Kasus Medis : Tanpa tanda – tanda yang terlihat atau teraba

b. Periksa Respon
Cara sederhana untuk mendapatkan gambaran gangguan yang berkaitan dengan otak penderita
Terdapat 4 tingkat Respons penderita :

A = Awas
Penderita sadar dan mengenali keberadaan dan lingkungannya.

S = Suara
Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau mendengar suara.

N = Nyeri
Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang diberikan oleh penolong, misalnya dicubit,
tekanan pada tulang dada.

Catatan :
untuk saat ini, penekanan pada tulang dada sudah tidak diperbolehkan lagi untuk menjaga
kemungkinan kalau di daerah tersebut (dada) terjadi cedera, sehingga apabila dilakukan
penekanan akan menambah parah cedera tersebut.

T = Tidak respon
Penderita tidak bereaksi terhadap rangsang apapun yang diberikan oleh penolong. Tidak membuka
mata, tidak bereaksi terhadap suara atau sama sekali tidak bereaksi pada rangsang nyeri.

c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik (Airway).
Jalan napas merupakan pintu gerbang masuknya oksigen ke dalam tubuh manusia. Apapaun usaha yang
dilakukan, namun bila jalan napas tertutup semuanya akan gagal.

1. Pasien dengan respon
Cara sederhana untuk menilai adalah dengan memperhatikan peserta saat berbicara. Adanya gangguan
jalan napas biasanya akan berakibat pada gangguan bicara.

2. Pasien yang tidak respon
Pada penderita yang tidak respon, penolonglah yang harus mengambil inisiatif untuk membuka jalan
napas. Cara membuka jalan napas yang dianjurkan adalah angkat dagu tekan dahi. Pastikan juga
mulut korban bersih, tidak ada sisa makanan atau benda lain yang mungkin menyumbat saluran napas.

d. Menilai pernapasan (Breathing)
Periksa ada tidaknya napas dengan jalan lihat, dengar dan rasakan, nilai selama 3 – 5 detik.

Pernapasan yang cukup baik mempunyai tanda :
1. Dada naik dan turun secara penuh
2. Bernapas mudah dan lancar
3. Kualitas pernapasan normal
(<8 k =" Keluhan" o =" Obat-obatan" m =" Makanan/minuman" p =" Penyakit" a =" Alergi" k =" Kejadian." st="on">Ada suara napas tambahan
c. Kerja oto bantu napas
d. Sianosis ( kulit kebiruan )
e. Frekuensi napas kurang/ berlebih
f. Perubahan status mental

3. Tanda tidak bernapas :
a. Tidak ada gerakan dada / perut
b. Tidak terdengar aliran udara melalui mulut / hidung
c. Tidak terasa hembusan napas dari mulut / hidung.

Prinsip dasar Bantuan Sirkulasi
Bantuan sirkulasi dilakukan dengan pijatan jantung luar, kedalaman PJL :
a. Dewasa: 4 – 5 cm
b. Anak dan bayi : 3 – 4 cm
c. Bayi : 1,5 – 2,5 cm

Prinsip Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Tindakan RJP merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B, dan C.
Sebelum melakukan RJP, penolong harus memastikan :
a. Tidak ada respon
b. Tidak ada napas
c. Tidak ada nadi
d. Alas RJP harus keras dan datar

a. Dua macam rasio pada RJP

1. Dewasa dikenal 2 rasio :
a. 2 penolong : 15:2 (15 kali PJL, 2 kali tiupan) per siklus
b. 1 penolong : 5:1 (5 kali PJL, 1 kali tiupan) per silkus

2. Anak dan bayi hanya dikenal 1 rasio : 5:1 ( 5 kali PJL, 1 kali tiupan ) per silkus

Catatan : untuk rasio pada tindakan RJP terjadi perubahan, tetapi karena buku acuannya
belum diterbitkan, maka dari redaksi GHIENT belum berani menampilkannya.

b. Prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar
Pijatan jantung luar bisa dilakukan karena jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung.
Letak titik pijatan pada PJL :
1. Dewasa : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 2 tangan.
2. Anak : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 1 tangan.
3. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara kedua puting susu bayi,
menggunakan 2 jari ( jari tengah dan jari manis )

c. Enam tanda RJP dilakukan dengan baik
1. Saat melakukan PJL, suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan
kita cukup baik.
2. Gerakan dada naik/turun dengan baik saat memberikan bantuan napas.
3. Reaksi pupil mata mungkin kembali normal
4. Warna kulit penderita berangsu-angsur kembali membaik
5. Mungkin ada reflek menelan dan bergerak
6. Nadi akan berdenyut kembali

d. Lima macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP :
1. Patah tulang dada/ iga
2. Bocornya paru-paru ( pneumothorak)
3. Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak )
4. Luka dan memar pada paru-paru
5. Robekan pada hati

e.Empat keadaan dimana tindakan RJP di hentikan, yaitu :
1. penderita pulih kembali
2. penolong kelelahan
3. diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih
4. jika ada tanda pasti mati

f.Kesalahan pada RJP dan akibatnya

KESALAHAN AKIBAT

1. Penderita tdk berbaring pd bidang keras PJL kurang efektif

2. Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggi, darah yg ke otak berkurang

3. Tekan dahi angkat dagu, kurang baik Jalan napas terganggu

4. Kebocoran saat melakukan napas buatan Napas buatan tidak efektif

5. Lubang hidung kurang tertutup rapat dan Napas buatan tidak efektif
mulut penderita kurang terbuka

6. Tekanan terlalu dalam/ terlalu cepat Patah tulang, luka dalam paru-paru

7. Rasio PJL dan napas buatan tidak baik Oksigenasi darah kurang



BAB V. PERDARAHAN

Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.

Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru – paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.

Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar

Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap

Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi – bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan

Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1. Radialis : Berada di pergelangan tangan
2. Carotis : Berada di leher
3. Femoralis : Berada di lipatan paha
4. Brachialis : Berada di Lengan atas
5. Dorsalis Pedis : Berada di Punggung kaki
6. Tibialis Posterior : Berada di Belakang mata kaki

Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.

Darah
Komposisi
Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah.

Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan:
a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik
c. Perdarahan pembuluh rambut

Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan terlihat
ada di luar tubuh.
2. Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir langsung
keluar tubuh.

Perdarahan yang harus segera ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.

Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.

Perawatan untuk Perdarahan luar
a. Tekanan Langsung : Penekanan langsung pada bagian yang mengalami perdarahan dengan
atau tanpa pembalut.
b. Elevasi : Meninggikan daerah yang mengalami perdarahan / lebih tinggi dari jantung.
(dilakukan hanya untuk anggota gerak saja).
c. Titik Tekan : Pada titik nadi yang lebih dekat dari arah jantung.
d. Immobilisasi : Mengistirahatkan anggota tubuh yang mengalami perdarahan.
e. Kompres dingin : Untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa sakit.

Menggunakan Torniket (Sangat tidak dianjurkan)
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.

Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.

Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak

Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya

Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah mereka tiba di lokasi.

Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.

Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :
1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
2. Memar
3. Batuk darah
4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil berdarah
6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut

Perawatan Perdarahan

1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan :
a. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.

2. Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu mencari penutup luka
b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat
gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
e. Pasang pembalutan penekan

3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama

4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam
a. Baringkan dan istirahatkan penderita
b. Buka jalan napas dan pertahankan
c. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
d. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
g. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan

Syok
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).

Penyebab
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan
baik
4. Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.

Gejala dan tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Napas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat,dingin dan lembab
4. Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
5. Haus
6. Mual dan muntah
7. Lemah dan pusing
8. Merasa seperti mau kiamat, gelisah

Penanganan syok
1. Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan patah tulang belakang
atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu maka angkat bagian kaki.
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan napas dan pernapasan baik.
7. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum.
9. Periksa berkala tanda vital secara berkala
10.Rujuk ke fasilitas kesehatan

BAB VI. CEDERA JARINGAN LUNAK

Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi.

Klasifikasi Luka
Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa
disertai jaringan di bawah kulit.
b. Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan
di bawah kulit.

Pembagian ini tidak menjadi penentu berat ringannya suatu cedera.

Luka Terbuka
Luka terbuka dapat ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya :
a. Luka lecet
Terjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan yang tidak rata
b. Luka robek
Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan, biasanya terjadi akibat tumbukan dengan benda
yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling banyak ditemukan.
c. Luka sayat
Diakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh manusia. Bentuk lukanya biasanya rapi.
Sering merupakan kasus kriminal
d. Luka tusuk
Terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke dalam tubuh, biasanya kedalaman luka jauh
dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam tubuh mungkin terkena.
e. Luka avulsi
Luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas, namun masih ada bagian yang menempel.
f. Luka amputasi
Bagian tubuh tertentu putus.

Luka Tertutup
Luka tertutup yang sering ditemukan adalah :

a. Luka memar
Terjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di daerah permukaan tubuh, darah
keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah hulit sehingga bisa terlihat dari luar berupa warna
merah kebiruan.

b. Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)
Prinsipnya sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak berada jauh di bawah permukaan
kulit dan biasanya besar, sehingga yang terlihat adalah bengkak, biasanya besar yang kemerahan.

c. Luka remuk
Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka terbuka.
Biasanya tulang menajadi patah di beberapa tempat.


Penutup dan Pembalut Luka

Penutup luka
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri

Pembalut
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.

Fungsi pembalut
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.

Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan.

Beberapa jenis pembalut
Pembalut pita/gulung.Ø
Pembalut segitiga (mitela).Ø
Pembalut penekan.Ø

Penutupan luka
Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.Ø
Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka disertai perdarahan,Ø
maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.
Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan penutup yang menempel padaØ
bagian luka tidak terkontaminasi

Pembalutan
Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan untuk menghentikanØ
perdarahan.
Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.Ø
Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat memindahkan korbanØ
Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebarØ untuk menambah luasnya
permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan kitaØ terlalu kuat
yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki.
Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih dahulu lalu mendekatiØ
tubuh.
Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusahaØ
menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.

Penggunaan penutup luka penekan
Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya :
1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan.
2. Beri bantalan penutup luka.
3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.
4. Balut.
5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).

Perawatan luka Terbuka
1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Kontrol perdarahan bila ada
4. Cegah kontaminasi lanjut
5. Beri penutup luka dan balut
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah
7. Tenangkan penderita
8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok walau syok belum terjadi
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Perawatan Luka Tertutup

Lakukan perawatan seperti halnya terjadi perdarahan dalam

Khusus untuk luka memar dapat dilakukan pertolongan sebagai berikut :
Berikan kompres dingin (misalnya kantung es)Ø
Balut tekanØ
Istirahatkan anggota gerak tersebutØ
Tinggikan anggota gerak tersebutØ

Bila ada kecurigaan perdarahan besar maka sebaiknya pederita dirawat seperti syok.

Perawatan luka dengan benda asing menancap
Langkah-langkah perawatan luka yang disertai dengan menancapnya benda asing adalah sebagai berikut :
1. Stabilkan benda yang menancap secara manual.
2. Jangan dicabut. Benda asing yang menancap tidak pernah boleh dicabut
3. Bagian yang luka dibuka sehingga terlihat dengan jelas.
4. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap
5. Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau berbagai variasi
misalnya pembalut donat, pembalut gulung dan lain-lainnya.
6. Rawat syok bila ada
7. Jaga pasien tetap istirahat dan tenang.
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Patah Tulang

Cedera Otot Rangka
Alat gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi pada sistem ini akan mengakibatkan terganggunya pergerakan seseorang untuk sementara atau selamanya.

Gangguan yang paling sering dialami pada cedera otot rangka adalah Patah tulang. Pengertian patah tulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja.

Penyebab
Pada dasarnya tulang itu merupakan benda padat, namun masih sedikit memiliki kelenturan. Bila teregang melampau batas kelenturannya maka tulang tersebut akan patah.

Cedera dapat terjadi sebagai akibat :

1. Gaya langsung.
Tulang langsung menerima gaya yang besar sehingga patah.

2. Gaya tidak langsung.
Gaya yang terjadi pada satu bagian tubuh diteruskan ke bagian tubuh lainnya yang relatif lemah,
sehingga akhirnya bagian lain iilah yang patah. Bagian yang menerima benturan langsung tidak
mengalami cedera berarti.

3. Gaya puntir.
Selain gaya langsung, juga tulang dapat menerima puntiran atau terputar sampai patah.
Ini sering terjadi pada lengan.

Mekanisme terjadinya cedera harus diperhatikan pada kasus-kasus yang berhubungan dengan patah tulang. Ini dapat memberikan gambaran kasar kepada kita seberapa berat cedera yang kita hadapi.

Gejala dan tanda patah tulang
Mengingat besarnya gaya yang diterima maka kadang kasus patah tulang gejalanya dapat tidak jelas. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin dijumpai pada patah tulang :

1. Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah. Seing merupakan satu-satunya tanda yang
terlihat. Cara yang paling baik untuk menentukannya adalah dengan membandingkannya dengan sisi
yang sehat.

2. Nyeri di daerah yang patah dan kaku pada saat ditekan atau bila digerakkan.

3. Bengkak, disertai memar / perubahan warna di daerah yang cedera.

4. Terdengar suara berderak pada daerah yang patah (suara ini tidak perlu dibuktikan dengan
menggerakkan bagian cedera tersebut).

5. Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka.

Pembagian Patah Tulang
Berdasarkan kedaruratannya patah tulang dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Patah tulang terbuka
2. Patah tulang tertutup

Yang membedakannya adalah lapisan kulit di atas bagian yang patah. Pada patah tulang terbuka, kulit di permukaan daerah yang patah terluka. Pada kasus yang berat bagian tulang yang patah terlihat dari luar. Perbedaannya adalah jika ada luka maka kuman akan dengan mudah sampai ke tulang, sehingga dapat terjadi infeksi tulang. Patah tulang terbuka termasuk kedaruratan segera.


Pembidaian
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan pembidaian. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang patah.

Tujuan pembidaian
1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
4. Mengurangi rasa nyeri.
5. Mempercepat penyembuhan

Beberapa macam jenis bidai :

1. Bidai keras.
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan.
Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat.
Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.

2. Bidai traksi.
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga
yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha.

3. Bidai improvisasi.
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat
tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.

4. Gendongan/Belat dan bebat.
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan
tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.

Pedoman umum pembidaian
Membidai dengan bidai jadi ataupun improvisasi, haruslah tetap mengikuti pedoman umum.
1. Sedapat mungkin beritahukan rencana tindakan kepada penderita.
2. Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada.
3. Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah
patah atau di bagian distalnya.
4. Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum melakukan pembidaian.
5. Siapkan alat-alat selengkapnya.
Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam posisi ketika ditemukan.
6. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.
7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur lebih dulu pada
anggota badan penderita yang sehat.
8. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut. Upayakan juga
membidai sendi distalnya.
9. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.
10.Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.
11.Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
12.Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi atas dari
tulang yang patah.
13.Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan
GSS yang pertama.
14.Jangan membidai berlebihan.

Pertolongan cedera alat gerak
1. Lakukan penilaian dini.
• Kenali dan atasi keadaan yang mengancam jiwa.
• Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat.
2. Lakukan pemeriksaan fisik.
3. Stabilkan bagian yang patah secara manual, pegang sisi sebelah atas dan sebelah bawah cedera,
jangan sampai menambah rasa sakit penderita.
4. Paparkan seluruh bagian yang diduga cedera.
5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada.
6. Siapkan semua peralatan dan bahan untuk membidai.
7. Lakukan pembidaian.
8. Kurangi rasa sakit.
• Istirahatkan bagian yang cedera.
• Kompres es bagian yang cedera (khususnya pada patah tulang tertutup).
• Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.


Luka Bakar
Sebab :
Panasv
Kimiav
Listrikv
v

PENGGOLONGAN
Berdasarkan dalamnya luka bakar dibagi menjadi :

1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Hanya meliputi lapisan kulit yang paling atas saja (epidermis).
Ditandai dengan kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak

2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam)
Meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan lapisan dibawahnya terganggu.
Luka bakar jenis ini paling sakit, ditandai dengan gelembung-gelembung pada kulit berisi cairan,
bengkak, kulti kemerahan atau putih, lembab dan rusak.

3. Luka bakar derajat tiga
Lapisan yang terkena tidak terbatas, bahkan dapat sampai ke tulang dan organ dalam.
Luka bakar ini paling berat dan ditandai dengan kulit biasanya kering, pucat atau putih,
namun dapat juga gosong dan hitam.Dapat diikuti dengan mati rasa karena kerusakan saraf.
Daerah disekitarnya nyeri. Berbeda dengan derajat satu dan dua luka bakar derajat tiga tidak
menimbulkan nyeri.

Luas luka bakar

Gambar rumus sembilan

Rumus telapak tangan.
Cara lain untuk menghitung luas luka bakar adalah embandingkannya dengan luas telapak tangan korban. Telapak tangan korban dianggap memiliki luas 1% luas permukaan tubuh.

Perlu diingat bahwa perhitungan luas luka bakar dihitung berdasarkan masing-masing derajat luka bakar.
DERAJAT BERAT LUKA BAKAR

Derajat berat luka bakar ditentukan oleh dua faktor utama yaitu luasnya permukaan tubuh yang mengalami luka bakar dan lokasinya.
Luka bakar ringan
• Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki, kemaluan atau
saluran napas
• Luka bakar derajat dua kurang dari 15%
• Luka bakar derajat satu kurang dari 50%

Luka bakar sedang
• Luka bakar derajat tiga antara 2% sampai 10%, kecuali pada wajah, tangan, kaki, kemaluan atau
saluran napas
• Luka bakar derajat dua antara 15% sampai 30%
• Luka bakar derajat satu lebih dari 50%

Luka bakar berat
• Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas, cedera jaringan lunak dan cedera tulang
• Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan atau saluran napas
• Luka bakar derajat tiga di atas 10%
• Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
• Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
• Luka bakar mengelilingi alat gerak

Beberapa penyulit pada luka bakar adalah :
1. Usia penderita, biasanya mereka dengan usia kurang dari 5 tahun atau lebih dari 55 tahun.
Penanganan kelompok usia ini biasanya lebih sulit.
2. Adanya penyakit penyerta. Proses penatalaksanaan sering menjadi sukar dan berkepanjangan.

Penatalaksanaan luka bakar
• Keamanan keadaan
• Keamanan penolong dan orang lain

1. Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena.
Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus sekurang-kurangnya selama 20 menit
2. Buka pakaian dan perhiasan
3. Lakukan penilaian dini
4. Berikan pernapasan buatan bila perlu
5. Tentukan derajat berat dan luas luka bakar
6. Tutup luka bakar dengan penutup luka dan pembalut longgar, jangan memecahkan gelembungnya.
Bila yang terbakar adalah jari-jari maka balut masing-masing jari tersendiri
7. Upayakan penderita senyaman mungkin

Pemindahan

Saat tiba di lokasi kita mungkin menemukan bahwa seorang korban mungkin harus dipindahkan. Pada situasi yang berbahaya tindakan cepat dan waspada sangat penting. Penangan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau cedera baru.
MEKANIKA TUBUH
Penggunaan tubuh dengan baik untuk memfasilitasi pengangkatan dan pemindahan korban untuk mencegah cedera pada penolong.

Cara yang salah dapat menimbulkan cedera. Saat mengangkat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
• Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
• Gunakan tungkai jangan punggung
• Upayakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh
• Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling menopang
• Bila dapat kurangi jarak atau ketinggian yang harus dilalui korban
• Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap

Hal-hal tersebut di atas harus selalu dilakukan bila akan memindahkan atau mengangkat korban. Kunci yang paling utama adalah menjaga kelurusan tulang belakang. Upayakan kerja berkelompok, terus berkomunikasi dan lakukan koordinasi.

Mekanika tubuh yang baik tidak akan membantu mereka yang tidak siap secara fisik.

MEMINDAHKAN KORBAN
Kapan penolong harus memindahkan korban sangat tergantung dari keadaan. Secara umum, bila tidak ada bahaya maka jangan memindahkan korban. Lebih baik tangani di tempat.

Pemindahan korban ada 2 macam yaitu darurat dan tidak darurat
Pemindahan Darurat
Pemindahan ini hanya dilakukan bila ada bahaya langsung terhadap korban

Contoh situasi yang membutuhkan pemindahan segera:
• Kebakaran atau bahaya kebakaran
• Ledakan atau bahaya ledakan
• Sukar untuk mengamankan korban dari bahaya di lingkungannya :
– Bangunan yang tidak stabil
– Mobil terbalik
– Kerumunan masa yang resah
– Material berbahaya
– Tumpahan minyak
– Cuaca ekstrim
• Memperoleh akses menuju korban lainnya
• Bila tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena posisi korban, misalnya melakukan RJP

Bahaya terbesar pada pemindahan darurat adalah memicu terjadinya cedera spinal. Ini dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah dengan sumbu panjang badan dan menjaga kepala dan leher semaksimal mungkin.

Beberapa macam pemindahan darurat
• Tarikan baju
• Tarikan selimut atau kain
• Tarikan bahu/lengan
• Menggendong
• Memapah
• Membopong
• Angkatan pemadam

Pemindahan Biasa
Bila tidak ada bahaya langsung terhadap korban, maka korban hanya dipindahkan bila semuanya telah siap dan korban selesai ditangani.

Contohnya :
• Angkatan langsung
• Angkatan ekstremitas (alat gerak)

Posisi Korban

Bagaimana meletakkan penderita tergantung dari keadaannya.
• Korban dengan syok
• Tungkai ditinggikan
• Korban dengan gangguan pernapasan
• Biasanya posisi setengah duduk
• Korban dengan nyeri perut
• Biasanya posisi meringkuk seperti bayi
• Posisi pemulihan
• Untuk korban yang tidak sadar atau muntah

Tidak mungkin untuk membahas semua keadaan. Situasi di lapangan dan keadaan korban akan memberikan petunjuk bagaimana posisi yang terbaik.
Peralatan Evakuasi
• Tandu beroda
• Tandu lipat
• Tandu skop / tandu ortopedi/ tandu trauma
• Vest type extrication device (KED)
• Tandu kursi
• Tandu basket
• Tandu fleksibel
• Kain evakuasi
• Papan spinal


Kedaruratan

Semua yang dialami korban yang tidak tergologn dalam kecelakaan dimasukan dalam kelompok kedaruratan medis. Seseorang yang mengalami kasus medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh yang terjadi misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka.
Dalam penatalaksanaan Pertolongan Pertama kasus medis tidak banyak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal yang paling penting adalah mengenali kedaruratannya, terutama secara dini. Kesimpulan mengenai keadaan yang dihadapi hampir 80% diperoleh berdasarkan wawancara dengan penderita bila sadar, keluarganya atau saksi mata dan sumber informasi lainnya. Dalam penatalaksanaan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita secara teratur.

Gejala dan tanda pada kedaruratan medis.
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas. Perubahan yang tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan medis. Beberapa hal yang dapat diamati pada penderita yang mengarahkan kecurigaan kita pada adanya masalah medis adalah :

Gejala :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

Tanda :
1. Perubahan status mental (tidak sadar, bingung)
2. Perubahan irama jantung : nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat.
3. Perubahan pernapasan: irama dan kualitas warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
4. Perubahan keadaan kulit : suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk perubahan
warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah)
5. Manik mata : sangat lebar, atau sangat kecil
6. Bau khas dari mulut atau hidung
7. Aktivitas otot misalnya kejang atau kelumpuhan
8. Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare
9. Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.

Anggap semua keluhan penderita adalah benar. Bila penderita merasa tidak enak atau nyaman maka perlakukan sebagai kasus medis

Beberapa gangguan medis yang umum ditemukan adalah :

1. Pingsan (Syncope/collapse) :
Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi yang
hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu
banyak mengeluarkan tenaga.

Gejala dan tanda:
1. Perasaan limbung.
2. Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
3. Lemas, keluar keringat dingin.
4. Menguap.
5. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
6. Denyut nadi lambat.

Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Usahakan penderita menghirup udara segar.
4. Periksa cedera lainnya.
5. Beri selimut, agar badannya hangat.
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- periksa napas dan nadi.
- posisikan stabil.
- bawa ke fasilitas kesehatan

2. Paparan panas
Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi:

A. Kram panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.

Gejala dan Tanda:
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri
2. Tungkai dan perut.
3. Kelelahan.
4. Mual
5. Mungkin pingsan

Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat teduh.
2. Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam.
JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK MENCARI GARAM.
3. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

B. Kelelahan Panas (Heat Axhaustion)
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah.

Gejala dan tanda :
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang tidak repon.

Penatalaksanaan :
1. Baringkan penderita di tempat yang teduh.
2. Kendorkan pakaian yang mengikat.
3. Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 – 30 cm.
4. Berikan oksigen bila ada.
5. Beri minum bila penderita sadar.
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

C. Sengatan Panas (Heat Stroke)
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak
kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan
segera mati.

Gejala dan tanda:
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar.
5. Kehilangan kesadaran.
6. Kejang umum atau gemetar pada otot.

Penatalaksanaan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta
di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es
ke dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

3. Paparan dingin (Hipotermia)
Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk
mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan
kekurangan makanan.

Gejala dan tanda
Hipotermia sedang :
1. Menggigil.
2. Terasa melayang.
3. Pernapasan cepat, nadi lambat.
4. Gangguan penglihatan.
5. Reaksi mata lambat.
6. Gemetar.

Hipotermia berat :
1. Pernapasan sangat lambat.
2. Denyut nadi sangat lambat.
3. Tidak ada respon.
4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi.
5. Alat gerak kaku.
6. Tidak menggigil.

Penanganan hipotermia:
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Keracunan

Pengertian:
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan sebagai racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam tubuh. Penatalaksanaan penderita pada kasus ini biasanya disamakan dengan keracunan.

Cara terjadinya Keracunan pada manusia:

A. Sengaja bunuh diri
Dengan minum obat-obatan/cairan kimia dalam jumlah yang berlebihan misalnya minum racun serangga,
obat tidur berlebihan. Sering berakhir dengan kematian, kecuali penemuan kasus keracunan tersebut
cepat dan langsung mendapat pertolongan.

B. Keracunan tidak disengaja
Misalnya:
a.Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/ zat kimia tertentu.
b.Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua yang sudah pikun misalnya obat kutu
anjing disangka susu dan sebagainya.
c.Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi.
d.Udara yang tercemar gas beracun.

Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia

1. Melalui mulut/alat pencernaan.
a. Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau diminum dengan
bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan
b. Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong, jengkol, tempe bongkrek, oncom, makanan
kaleng yang kadaluarsa.
c. Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya.
d. Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir, minuman keras)
e. Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk mengenai sebab keracunannya,
misalnya botol obat, pembungkus, sisa makanan, sisa muntahan.

2. Melalui pernapasan.
a. Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam kendaraan yang tertutup).
b. Kebocoran gas industri.

3. Melalui kulit atau absorbsi (kontak)
Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat meresap ke dalam
kulit tersebut.
Keracunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuh binatang yang memiliki racun pada kulit atau
bagian tubuh lainnya.

4. Melalui suntikan atau gigitan
a. Gigitan / sengatan binatang berbisa (ular, kalajengking, dll.).
b. Gigitan binatang laut (ubur-abur, anemon, ketimun laut, gurita, tiram dll).
c. Obat suntik

Gejala dan tanda keracunan secara umum
Gejala dan tanda keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk racun ke dalam tubuh.
Bila masuk melalui saluran pencernaan, maka gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan.
Bila masuk melalui jalan napas maka yang terganggu adalah pernapasannya dan bila melalui kulit
akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. Gejala lanjutan yang terjadi biasanya sesuai dengan
sifat zat racun tersebut terhadap tubuh.

Gejala dan tanda keracunan umum :
a. Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
b. Penurunan respon
c. Gangguan pernapasan
d. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
e. Mual, muntah, diare
f. Lemas, lumpuh, kesemutan
g. Pucat atau sianosis
h. Kejang-kejang
i. Gangguan pada kulit
j. Bekas suntikan, gigitan, tusukan
k. Syok

album ksr-pmi 108 stmik dipanegara






pertolongan pertama

Materi Pertolongan Kecelakaan, Penting untuk Biker


JAKARTA - Tak hanya mempelajari bagaimana cara mengemudikan sepeda motor secara aman (safety riding). Memahami seluk beluk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan, juga bagian penting yang harus diketahui para bikers.

Bertambahnya jumlah sepeda motor, juga berpotensi mendongkrak kasus kecelakaan. Inilah yang menjadi alasan digelarnya Safety Riding Couse dan First Aid dalam rangakaian acara U Mild U Bikers (UMUB) Safety Race to Asia 2008 yang digelar di delapan kota Indonesia. Bulan ini, UMUB akan diselenggarakn di arena PRJ Kemayoran, 11 hingga 12 Oktober 2008.

Brand Manager U Mild, Yasin Tofani Sadikin saat konferensi pers UMUB 2008 di Pisa Cafe Menteng Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2008) mengatakan, keselematan ukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan, namun juga perhatian bikers itu sendiri. "Tak mungkin kita mengandalkan bantuan ambulans untuk datang dengan cepat saat terjadi kecelakaan. Bikers harus bisa menangananinya secara tepat dan sesuai dengan kaidah pertolongan," ungkapnya. Terlebih lagi, waktu maksimal seorang korban kecelakaan lalu lintas untuk bertahan dari kondisi darurat hanya 15 menit. Selebihnya, belum tentu dia bisa selamat.

Dia menambahkan, dalam memberikan pertolongan, tidak bisa asal-asalan. Namun ada ilmu-ilmu tertentu yang wajib diketahui. "Jangan sampai niat ingin menolong, malah membuat korban menderita bahkan meninggal," katanya.

Untuk itu, pihaknya menggagas mengadakan pelatihan pertolongan pertama untuk 50 komunitas bikers. UMUB menggandeng Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 untuk memberikan pelatihan. Di antara materi yang diberikan adalah, CPR (bantuan pernapasan), menutup aliran darah, transport (membuka helm korban), mengangkat korban patah tulang, dan lainnya.

Selain itu, UMUB juga menggelar Safety Riding Course yang meliputi materi etika berkendara, teknik berkendara, defensive riding, serta peraturan undang-undang lalu lintas dengan trainer bersertifikat internasional, Joel D Mastana dibantu oleh instruktur dari Ditlantas Mabes Polri dan agen pemegang merek sepda motor, yaitu Yamaha dan Honda.
(ton)

Tips kesehatan

TIPS PRAKTIS

Mengatasi Sakit Jantung dan Serangan Jantung

Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, kita perlu mengetahui bagaimana caranya agar jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. »Selengkapnya...

Apotek Hidup, Tanaman Obat agar Sehat dan Cantik

Banyak tanaman bermanfaat untuk penyembuhan dan pengobatan. Kemampuan menyembuhkan dan efek positif dari beberapa tanaman sebagai obat telah lama diketahui jauh sebelum para ilmuwan menemukan berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. Anda juga dapat menanam dan menggunakan tanaman obat di rumah Anda sebagai apotek hidup. »Selengkapnya...

Konsumsi Gula Secara Seimbang

Siapa yang tidak suka dengan permen, coklat, atau kue? Kebanyakan dari kita pasti menyukainya. Rasanya yang manis membuat kita semakin menyukainya. Tetapi, makanan manis atau gula sering dianggap sebagai musuh tubuh karena berbagai hal yang bisa ditimbulkan. Apa saja bahaya dari mengkonsumsi makanan manis? Bagaimana cara yang tepat agar dapat menikmati makanan manis dengan seimbang? »Selengkapnya...

Mengatasi Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang saat ini, apalagi bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, dan juga gagal ginjal. Dan akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian. Karena itu, jika bisa, penyakit ini harus dicegah. Jika Anda memiliki tekanan darah yang tinggi, Anda dapat mengendalikan penyakit ini. Bagaimana cara mencegah dan mengendalikan darah tinggi atau hipertensi? »Selengkapnya...

Kopi, Secangkir Minuman yang Nikmat

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak orang. Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi. Kopi memang sungguh nikmat jika diminum baik pagi hari, atau saat malam hari ketika pekerjaan menumpuk. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling dinikmati banyak orang, yang tidak sekadar diteguk saja, namun juga dinikmati. Bisnis kopi pun telah menjadi bisnis puluhan milyar dolar, yang hanya mampu disaingi oleh bisnis minyak bumi. »Selengkapnya...

Tulang Sehat Bebas Osteoporosis

Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat kepadatan tulang berkurang. Tulang sendiri merupakan salah satu bagian penting dari tubuh kita. Tulang merupakan rangka yang menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas. Dapat dibayangkan bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen. Berikut ini beberapa saran yang dapat Anda terapkan agar tidak mengalami penyakit tulang keropos ini. »Selengkapnya...

Coklat Membuat Hidup Lebih Sehat

Coklat (atau cokelat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia), makanan yang banyak disukai. Membayangkan saat mengulum atau menyeruput segelas coklat hangat atau menikmati kue tart dengan lapisan coklat pasti membuat banyak orang tidak sabar untuk melakukannya. Bukan hanya sebagai cemilan untuk anak kecil, tetapi coklat juga banyak dinikmati orang dewasa. Bahkan, coklat sering dijadikan hadiah untuk orang tersayang. Mengapa coklat dianggap sebagai tanda cinta seseorang? Zat apa saja yang terkandung dalam coklat sehingga makanan ini memiliki banyak penikmatnya? Apakah coklat adalah makanan yang berbahaya untuk kesehatan? »Selengkapnya...

Mengatasi Masalah Kesuburan dan Infertilitas

Masalah kesuburan dan ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah yang cukup sensitif bagi pasangan suami-istri yang sulit mempunyai anak. Bahkan beberapa kasus berujung pada perceraian karena masalah seperti ini. Jika Anda atau pasangan memang memiliki masalah kesuburan, janganlah berkecil hati karena dalam banyak kasus hal itu dapat diobati dengan berbagai terapi dan pengobatan dengan teknologi modern. Apa saja terapi yang bisa dilakukan pasangan menikah mengenai masalah kesuburan ini? »Selengkapnya...

Gunakan Obat dengan Tepat dan Sesuai Aturan

Obat merupakan sesuatu yang umumnya dikonsumsi saat seseorang sakit. Saat menderita flu, batuk, sakit maag atau sakit kepala (pusing), kebanyakan orang mengobatinya dengan mengkonsumsi obat bebas yang dapat dibeli di warung, toko atau apotik. Hal ini disebabkan karena penyakit tersebut umumnya cepat sembuh dan dianggap tidak berbahaya. Tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan saat Anda mengkonsumsi obat bebas atau antibiotik. »Selengkapnya...

Mengenal Susu dan Manfaatnya

Dalam menu sehat dikenal istilah "empat sehat lima sempurna". Penyempurna ini adalah susu. Istilah ini tidak berlebihan karena minuman putih bersih ini memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dibandingkan minuman lainnya sehingga susu memiliki banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. »Selengkapnya...

Mengatasi Sakit Gigi dan Gigi Berlubang

Menderita sakit gigi bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Rasa sakitnya bahkan bisa membuat orang dewasa menangis. Gigi berlubang umumnya menjadi penyebab awal kita menderita sakit gigi. Sakit gigi menjadi problem kesehatan yang juga serius bagi banyak orang. Apa sebenarnya yang terjadi pada gigi kita saat menderita sakit gigi? Apa akibat lain dari gigi berlubang? Bagaimana cara mencegah sakit gigi? »Selengkapnya...

Alpukat Buah Serbaguna dan Kaya Manfaat

Alpukat (Persea americana) — dalam Bahasa Indonesia baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad — merupakan buah yang sering kita jumpai. Buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi. Apakah memang benar demikian? Apa saja manfaat dan khasiat alpukat atau avokad? »Selengkapnya...

Teh untuk Kesehatan Tubuh

Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain kelebihan tadi, ada banyak zat yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. »Selengkapnya...

Konsumsi Buah untuk Kesehatan

Buah merupakan salah satu menu makanan yang menunjang kesehatan kita. Konsumsi buah sudah diketahui banyak orang sebagai pelengkap agar memenuhi menu makanan sehat karena buah memiliki nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh. Buah sangat bermanfaat bagi tubuh dan merupakan bagian yang tak terpisahkan agar kita dapat selalu sehat dan bugar. Buah juga dijadikan menu wajib untuk makanan Anda sehari-hari. Oleh karena itu, kita perlu tahu apa saja manfaat buah? Dan kandungan apa saja yang terkandung dalam buah untuk kesehatan tubuh kita? »Selengkapnya...

Jam Biologis Tubuh Anda

Tahukah Anda bahwa di dalam tubuh kita ada jam biologis yang berfungsi mengatur apa yang harus dilakukan tubuh secara alami? Jam biologis ini berfungsi mengatur kapan tubuh harus beristirahat, kapan tubuh memerlukan makanan atau kegiatan lainnya yang dilakukan tubuh selama 24 jam. Timer jam biologis ini dapat berjalan karena adanya Suprachiasmatic Nuclei (SCN). Dengan mengetahui siklus yang ada dalam tubuh kita, kita dapat mengetahui saat tubuh dalam keadaan optimal sehingga apa yang kita lakukan juga bermanfaat secara optimal untuk kesehatan tubuh. »Selengkapnya...

Manfaat Buah Apel

Apel, siapa yang tidak kenal dengan buah ini? Buah ini mudah didapatkan karena dijual di berbagai tempat penjualan buah. Berbagai jenis dan warna buah apel ada di mana-mana. Apel banyak disukai karena rasanya yang khas. Berdasarkan penelitian, dalam satu buah apel saja diyakini memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. Apa saja kandungan buah apel? Dan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari sebuah apel? »Selengkapnya...

Mengatasi Stress Walaupun Pekerjaan Menumpuk

Merasa sangat terbeban saat harus berangkat ke kantor? Mungkin itu merupakan masalah bagi Anda yang saat ini sedang bekerja. Memang, bekerja bukan hal yang menyenangkan. Seringkali kita merasa pekerjaan kita tidak ada habisnya. Pekerjaan satu belum selesai, datang lagi pekerjaan lain. Rasanya tidak ada waktu untuk beristirahat, kepala terasa penuh dan membayangkannya saja sudah membuat stress. »Selengkapnya...

Tidur Nyenyak di Malam Hari

Tidur... Merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang. Saat tidur, kita dapat beristirahat dan merasa lebih segar saat bangun. Waktu yang dibutuhkan untuk tidur bagi orang dewasa berkisar 8 jam setiap hari. Namun, pekerjaan yang menyita waktu, menonton televisi dan hal-hal lain membuat hanya sedikit orang yang benar-benar tidur dalam jangka waktu tersebut. »Selengkapnya...

Kacamata, Softlens atau Operasi Lasik untuk Mata?

Mata sebagai salah satu panca indra yang sangat penting bagi tubuh. Dengan mata, kita bisa menikmati pemandangan yang indah dan melihat orang-orang yang kita cintai. Tetapi, karena salah dalam menggunakannya atau karena faktor bawaan, dapat membuat mata tidak dapat berfungsi secara maksimal. »Selengkapnya...

Tips Mengendalikan Kolesterol

Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal. »Selengkapnya...

Kandungan Vitamin C pada Buah

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral mencukupi, maka segala jenis penyakit dapat dicegah. Mengkonsumsi vitamin C yang juga berfunsi sebagai antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus seperti virus flu, sehingga bila kita cukup memenuhi kebutuhan ini, maka kita akan lebih jarang mengalami flu. »Selengkapnya...

Cermati Plastik yang Anda Pakai

Plastik telah menjadi bagian dari keseharian kehidupan kita. Plastik telah banyak dibuat menjadi berbagai perabotan rumah tangga ataupun untuk kegunaan lainnya. Penyebab banyaknya penggunaan plastik adalah harganya yang murah dan tidak pecah. Plastik juga sering kali dijadikan sebagai wadah makanan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan kita bila kita tidak berhati-hati mencermati bahan-bahan plastik yang kita gunakan. Tetapi, bila kita sedikit cermat, kita dapat mengetahui apakah plastik yang kita gunakan berbahaya atau tidak. »Selengkapnya...

Mengenal Asam Urat

Asam Urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini. Sebenarnya, seperti apa penyakit ini? Apa saja gejala, penyebab, dan solusinya? Serta makanan apa yang menjadi pantangan? Berikut kita akan membahasnya. »Selengkapnya...

Yogurt Untuk Kesehatan

Yoghurt yang juga dikenal sebagai susu asam merupakan hasil fermentasi dari susu. Yoghurt sendiri mengandung 2 jenis probiotik, yaitu lactobacillus dan bifidobachterium. Jadi, pembuatan yoghurt ini bukannya tanpa alasan, kandungan gizi yang terdapat pada yoghurt merupakan alasan mengapa kita perlu mengkonsumsinya. »Selengkapnya...

Anda dapat berlangganan info gratis via e-mail. Silahkan klik link di bawah ini:
» Berlangganan Info Terbaru Gratis di Kumpulan.Info

Berlangganan update terbaru Kumpulan.Info


VIDEO TERBARU

TERPOPULER MINGGU INI